Rabu, 05 Agustus 2009

Kesdihan seorang Ibu

Suatu hari Panther dan adiknya, Lynks, sedang menonton sebuah acara gosip. Beritanya mengenai Michael Jackson. Kebetulan keluarga Kucing memang mengidolakan Michael Jackson. Karena itulah mereka tersentak saat mendapati kenyataan bahwa ternyata idola mereka sudah meninggal.

Panther: "Harus sms umi ini mah,"
Lynks: "Emang teteh punya pulsa?"
Panther: "Nggak,"
Lynks: "Terus?"
Panther: "Minta lah,"
Lynks: "Emoh,"
Panther: "Dasar peot,"
Lynks: "Biarin aja Bantet,"
Panther: "Peot pelit,"
Lynks: "Bantet gak modal"

Setelah melalui perdebatan panjang yang melibatkan 'sedikit' kekerasan, akhirnya Lynks mengijinkan kakaknya menggunakan pulsanya.

'Mi Michael Jackson meninggal' sms ysng dikirimkan Panther begitu singkat, padat, dan menyayat hati. Ibu Kucing nampaknya begitu sedih mendengar kabar yang disampaikan anaknya, karena dia terbukti tidak membalas sms tersebut. Mungkin karena shock.

Ibu Kucing: (begitu membuka pintu rumah) "Ai kamu ceuk saha?"
Panther: (kebingungan, tidak mengerti apa yang sedang Ibunya bicarakan)
Lynks: "Itu teh, Michael Jackson," Lynks rupanya menyadari bahwa kakaknya sedang terserang penyakit oon sementara dikarenakan kaget.

Yaiyalah, dateng - dateng bukannya Assalamu'alaikum, ini maen nodong 'ceuk saha - ceuk saha'.

Panther: "Tadi ada di berita,"
Ibu Kucing: "Sok atuh pindahkeun chanelna kanu gosip atawa berita,"

Naas bagi ibu kucing, karena pada saat itu acara - acara gosip sudah tidak menayangkan berita tentang kematian Michael Jackson, serentak mereka beralih pada berita KDRT yang dialami pedangdut Chichi Paramida oleh suaminya sendiri, Al-amin Nasution, eh salah, Ahmad Suhaebi.

Frustasi dengan kenyataan bahwa dia tidak mendapatkan berita ter-up to date mengenai bintang pujaannya, Ibu kucing beralih ke meja kerja suaminya, Pak Cybertooth. Kebetulan di meja kerja suaminya yang terletak di ruangan yang sama dengan ruang tv terdapat komputer yang terhubung langsung dengan internet.

Ibu Kucing: "Bi cari berita tentang Michael,"
Pak Cybertooth: "Apa sih?"

Jawaban yang sudah dapat ditebak dari awal. Acungkan jempol untuk Ibu Kucing yang masih mau mencoba hal yang sudah pasti sia - sia.

Ibu Kucing: "Ka warnet jig,"
Panther dan Lynks: "Umi berlebihan deh,"

Beberapa hari kemudian Ibu Kucing masih tidak dapat mempercayai kenyataan bahwa Michael Jackso telah meninggal. Bahkan pada saat menonton upacara pemakamannya pun, yang diberi nama The Funeral (gak penting), Ibu Kucing masih sempat berkata:

Ibu kucing: "Sakeudeung deui geura loncat si Michael Jackson tina petina terus teh langsung jalan gaya moonwalker,"

Panther dan Lynks merasa bahwa mengomentari pernyataan Ibu mereka hanyalah merupakan sebuah tindakan yang sia - sia. Hari sudah sangat malam waktu itu, Ibu Kucing mungkin memang sudah agak mengantuk.

Ibu Kucing memang sudah agak kelewatan. Masa cuman karena pengen nontom tayangan ulangnya konser Michael Jackson yang Live in Bucharest, panther jadi gak bisa nonton The Fast and The Furious 3 sih? Padahal kan udah punya dvdnya itu mah (Panther membeli semua dvd yang berkenaan dengan Michael Jackson dalam kunjungan terakhirnya ke Kota Kembang). Lalu konser Anniversary 30 tahun berjayanya Michael gi jagat musik juga sampai di tonton 2 kali.

Puncaknya adalah pada saat Ibu Kucing dan Panther pergi ke Pasar Baru untuk memesan sebuah mesin jahit serba guna, pulangnya, mereka menyempatkan diri untuk mengunjung Dewi Sartika, Panther ingin membeli sebuah poster the Beatles. Namun karena posternya jelek - jelek, Panther tidak jadi membeli poster (bilang aja duitnya kurang). Panther lalu melirik sebuah majalah musik edisi khusus the Beatles, Panther berencana membelinya. Namun Ibu Kucing melarang, terlalu mahal katanya. Tapi, setelah berkata seperti itu, dengan teganya dia membeli sebuah majalah edisi khusus Michael Jackson. Dengan harga yang lebih mahal dari harga majalah the Beatles yang tadi. Panther protes. Tapi ditanggapi dengan dingin oleh Ibu Kucing.

Panther merasa bahwa Ibunya telah melukai jiwa kolektornya, dia memang sudah mengetahui sebagian besar isi majalah tersebut, sebagai penggemar fanatik, dia hampir tahu segala yang berbau the Beatles. Tapi masalahnya, ada nilai kolektif disitu. Sebagai penggemar fanatik, sudah seharusnya dia mempunyai majalah itu bukan?

Dengan penuh dendam, sesampainya di rumah, Panther menceritakan kejadian tadi kepada seluruh anggota keluarga kucing. Mereka semua setuju bahwa Ibu Kucing memang sudah keterlaluan. Ibu Kucing dinasehati beramai - ramai.

Untuk beberapa hari Ibu Kucing tidak menyinggung - nyinggung hal yang berkaitan dengan Michael Jackson. Ibu kucing mungkin sudah bertaubat.

Sampai suatu hari . . .

Innalillahiwainnalihiroji'un, Indonesia kehilangan seorang seniman nyentriknya, Mbah surip meninggal.

Saat sedang menonton tv ada seorang pembawa berita yang menyampaikan berita bahwa kehebohan atas kemtian Mbah Surip bisa mengalahkan kehebohan atas kematian Michael Jackson. Dengan berapi - api Ibu kucing berkata :

"Ya itu mah di Indonesia ajah. Da kalo di luar negri mah . . ."

Seluruh anggota keluarga Kucing tidak ada yang berkomentar. Mereka sudah menyerah dengan ke-fanatikan Ibu Kucing terhadap Michael Jackson. Mereka maklum dengan semuanya, Panther pun berpikir, kalo saja dia mengidolakan the Beatles sebelum John Lenon meninggal, mungkin dia akan bertindak lebih berlebihan lagi. Dia mungkin akan terus menghabiskan waktu dengan mengumpati (bener gitu mengumpati? meni asa rancu tea) sang pelaku penembakan. Yah, , , mungkin di situlah terletak seninya. Seni menggemari (menjadi penggemar maksudnya) seorang mega bintang yang memang patut digemari. Panther dan Lynks justru bersyukur, yang digemarinya adalah Michael Jackson, dan bukannya John Stone, gak kebayakan kalo sampai ngefans fanatik sama tu orang? Bisa - bisa Ibu mereka ikutan aliran Mormon saking ngefansnya sama dia.

Tapi lalu terjadilah hal yang di luar dugan, Pak Cybertooth, yang terkenal dingin dan tidak suka melakukan hal yang tidak berbobot, kali ini ikut mengomentari ulah Ibu Kucing. Begini katanya:

"Boa ai salaki nu paehna mah moal nepi ka sakituna,"

Kali ini nampaknya Ibu Kucing akan benar - benar bertaubat.

Panther dan Lynks: "Gak ikutan, gak ikutan,"

2 komentar: